Ahad, 12 November 2017

Bid'ah hasanah dan Bid'ah dholalah

*HUJJAH AHLUSSUNNAH WAL-JAMA'AH*

✔  _BID'AH TERBAGI MENJADI DUA, YAITU HASANAH DAN SAYYI'AH_

**********************

Imam asy-Syafi’i berkata :

ﺍﻟْﻤُﺤْﺪَﺛَﺎﺕُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷُﻣُﻮْﺭِ ﺿَﺮْﺑَﺎﻥِ :

◻ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ : ﻣَﺎ ﺃُﺣْﺪِﺙَ ِﻣﻤَّﺎ ﻳُﺨَﺎﻟـِﻒُ ﻛِﺘَﺎﺑًﺎ ﺃَﻭْ ﺳُﻨَّﺔً ﺃَﻭْ ﺃَﺛﺮًﺍ ﺃَﻭْ ﺇِﺟْﻤَﺎﻋًﺎ ،

✔ ﻓﻬَﺬِﻩِ ﺍْﻟﺒِﺪْﻋَﺔُ ﺍﻟﻀَّﻼَﻟـَﺔُ،

◻ ﻭَﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔُ : ﻣَﺎ ﺃُﺣْﺪِﺙَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻻَ ﺧِﻼَﻑَ ﻓِﻴْﻪِ ﻟِﻮَﺍﺣِﺪٍ ﻣِﻦْ ﻫﺬﺍ ،
✔ ﻭَﻫَﺬِﻩِ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٌ ﻏَﻴْﺮُ ﻣَﺬْﻣُﻮْﻣَﺔٍ ‏

( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲّ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ " ﻣﻨﺎﻗﺐ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲّ )

Maknanya: “Perkara-perkara baru itu [bid'ah] terbagi menjadi dua bagian.

*Pertama: Perkara baru yang menyalahi al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ atau menyalahi Atsar (sesuatu yang dilakukan atau dikatakan sahabat tanpa ada di antara mereka yang mengingkarinya), perkara baru semacam ini adalah bid’ah yang sesat.

*Kedua: Perkara baru yang baru yang baik dan tidak menyalahi al-Qur’an, Sunnah, maupun Ijma’, maka sesuatu yang baru seperti ini tidak tercela”*.

    (Diriwayatkan oleh Imam al-Hafizh al-Baihaqi dengan sanad yang Shahih dalam kitab Manaqib asy-Syafi’i) (Manaqib asy-Syafi’i, j. 1, h. 469).

Dalam riwayat lain Imam asy-Syafi’i berkata:

"ﺍَﻟْﺒِﺪْﻋَﺔُ ﺑِﺪْﻋَﺘَﺎﻥِ : ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻣَﺤْﻤُﻮْﺩَﺓٌ ﻭَﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻣَﺬْﻣُﻮْﻣَﺔٌ، ﻓَﻤَﺎ ﻭَﺍﻓَﻖَ ﺍﻟﺴُّـﻨَّﺔَ ﻓَﻬُﻮَ ﻣَﺤْﻤُﻮْﺩٌ ﻭَﻣَﺎ ﺧَﺎﻟَﻔَﻬَﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﻣَﺬْﻣُﻮْﻡٌ".

Maknanya: "Bid’ah ada dua macam:

Bid’ah yang terpuji dan bid’ah yang tercela.

    Bid’ah yang sesuai dengan Sunnah adalah bid’ah terpuji,

    dan bid’ah yang menyalahi Sunnah adalah bid’ah tercela”.

     (Dituturkan oleh Imam al-Hafizh Ibn Hajar al-'Asqalani dalam Kitab Fath al-Bari)

Perlu diketahui:

    Pembagian bid’ah menjadi dua oleh Imam Syafi'i ini disepakati oleh para ulama setelahnya dari seluruh kalangan ahli fikih empat madzhab, para ahli hadits, dan para ulama dari berbagai disiplin ilmu.

    Di antara mereka adalah para ulama terkemuka, seperti al-‘Izz ibn Abd as-Salam, an-Nawawi, Ibn ‘Arafah, al-Haththab al-Maliki, Ibn ‘Abidin dan lain-lain. Dari kalangan ahli hadits di antaranya Ibn al-'Arabi al-Maliki, Ibn al-Atsir, al-Hafizh Ibn Hajar, al-Hafzih as-Sakhawi, al-Hafzih as-Suyuthi dan lain-lain. Termasuk dari kalangan ahli bahasa sendiri, seperti al-Fayyumi, al-Fairuzabadi, az-Zabidi dan lainnya.

   ```Dengan demikian bid’ah dalam istilah syara’ terbagi menjadi dua macam, yaitu:

✔ Bid’ah Mahmudah (bid’ah terpuji)

✔ dan Bid’ah Madzmumah (bid’ah tercela).```

    Mereka yang menyatakan bahwa semua bid'ah adalah sesat tanpa terkecuali, mereka yang menolak adanya bid'ah hasanah adalah pendapat bathil yang menyalahi ahlul haqq;  Ahlussunnah wal-Jama'ah [golongan Asy'ariyyah-Maturidiyyah].

Wallahu a'lam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan