Selasa, 5 Disember 2017

ILMU TAUHID ADALAH ILMU KALAM

ILMU TAUHID ADALAH ILMU KALAM YANG TERPUJI

_Ilmu tauhid_ merupakan _ilmu kalam_ yang dianjurkan oleh syara' untuk mempelajarinya dan ilmu ini adalah ilmu kalam yang dipuji oleh para ulama'. Jadi ilmu tauhid ini bukanlah ilmu kalam yang dicela oleh para ulama', tetapi ilmu kalam yang dicela oleh para _ulama salaf_ tidak lain adalah kalam para _ahli bid’ah_ dalam
_i’tiqad_ (keyakinan) seperti golongan _Musyabbihah_ (golongan orang-orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya), _Mu’tazilah,_ _Khawarij_ dan seluruh golongan yang menyimpang dari ajaran Rasulullah dan para sahabatnya.

Mereka ini terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan seperti disabdakan oleh Rasulullah dalam haditsnya yang _sahih_ dan _tsabit,_ yang diriwayatkan oleh _Ibnu Hibban_ dengan sanadnya kepada _Abu Hurairah,_ ia _(Abu Hurairah)_ berkata : Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :

ﺍﻓﺘﺮﻗﺖ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﺇﺣﺪﻯ ﻭﺳﺒﻌﻴﻦ ﻓﺮﻗﺔ ﻭﺍﻓﺘﺮﻗﺖ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﻋﻠﻰ ﺍﺛﻨﺘﻴﻦ ﻭﺳﺒﻌﻴﻦ ﻓﺮﻗﺔ ﻭﺳﺘﻔﺘﺮﻕ أمتي إلى ﺛﻼﺙ ﻭﺳﺒﻌﻴﻦ ﻓﺮﻗﺔ كلهم ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﺇﻻ ﻭﺍﺣﺪﺓ وهي الجماعة أي السواد الأعظم

Maknanya: “Orang-orang Yahudi terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan dan orang-orang nasrani terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya di neraka kecuali satu golongan, yaitu _Al-Jama’ah”._ _(H.R. Ibnu Hibban)_

_Al-Jama’ah_ maksudnya adalah _Al-Sawad Al-A’dzhom_ yaitu jumlah terbanyak (mayoritas) diantara ummat Nabi Muhammad yang mengikuti ajaran Rasulullah. Dan tidak diragukan lagi bahwasanya mayoritas pengikut ajaran Rasulullah diseluruh penjuru dunia adalah golongan _Ahli Sunnah wal Jama'ah._

Sedangkan ilmu kalam yang ditekuni oleh Ahlussunnah dari kalangan _Asya‘irah_ dan _Maturidiyyah_ sebetulnya telah ditekuni sebelum _Imam Al-Asy’ari_ dan _Imam Al-Maturidi_ seperti _Imam Abu Hanifah,_ beliau memiliki lima risalah yang menjelaskan tentang ilmu kalam. Begitu juga _Imam Syafi’i_ juga menguasai ilmu kalam tersebut, sampai beliau pernah menyatakan :

أتقنا ذاك قبل هذا

maknanya : "Aku telah menguasai ilmu kalam (ilmu tauhid) sebelum menguasai ilmu fiqih".

Adapun ilmu tauhid dinamakan juga ilmu kalam karena kebanyakan perdebatan yang terjadi antara ahli sunnah wal jama'ah dan ahli bid'ah adalah mengenai sifat kalam bagi Allah dan karena panjangnya kalam (omongan) yang dijadikan dalil oleh ahli bid'ah untuk menguatkan dan menyebarkan keyakinan sesat mereka. Sehingga dinamakanlah ilmu tauhid ini _ilmu kalam._






_*( Abu 'Abdillah Ibnu Zubaidy Al-Bathy )*_

Wallahu a'lam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan