Jumaat, 8 Disember 2017

Bid'ah menurut pandangan empat madzhab

BID'AH DALAM PANDANGAN EMPAT MAZHAB :

MAZHAB SYAFI'I :

#. Imam Syafi'i Berkata :

المحدثات ضربان احدهما : ما احدث مما يخالف كتابا، او سنة،  او اثرا، او اجماعا فهذه البدعة ضلالة. والثاني : ما احدث من الخير لا خلاف فيه لواحد من هذا، وهذه محدثة غير مذمومة.

Hal- Hal baru ( Muhdatsat ) itu ada dua :
Pertama : Hal baru yang bertentangan dengan Alquran, Sunnah, Atsar maupun Ijma', inilah Bid'ah yang sesat.
Kedua : Segala hal baru yang baik dan tidak bertentangan dengan Alquran, Sunnah, Atsar maupun Ijma', maka hal ini tidaklah tercela.

( lihat: Taajuddin Assubki, Fatawa Assubki, Juz 2, hal 105. Ibnu Hajar Al 'Asqolani, Fathul Baari, Daarul Fikr, 1993, Juz 15, hal 173 ).

#. Imam Nawawi berkata :

البدعة بكسر الباء في الشرع هي احداث ما لم يكن في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلّم وهي منقسمة  الى حسنة و قبيحة.

Bid'ah menurut syari'at adalah : Pengadaan sesuatu yang baru, yang tidak ada di masa Rasulullah. SAW dan ia terbagi menjadi dua; yaitu Bid'ah Hasanah ( baik ) dan Bid'ah Qobihah ( Buruk ).

( lihat: Imam Nawawi, Tahdziibul Asma Wallughoot, Daarul Fikr, Juz 3, Hal 20 ).

MAZHAB HANAFI :

#. Syeikh Badruddin  Al 'Aini dalam bukunya 'Umdatul Qori berkata :

البدعة في الاصل احداث امر لم يكن في زمن رسول الله صلى  عليه وسلّم.  ثم البدعة عَلَى نوعين : ان كانت ممّا يندرج تحت مستحسن في الشرع فهي بدعة حسنة، وان كانت ممّا يندرج تحت مستقبح في الشرع فهي بدعة مستقبحة.

Bid'ah asalnya adalah segala sesuatu yang baru, yang tidak ada pada zaman Rasulullah. SAW. Kemudian Bid'ah terbagi menjadi dua : Jika ia sesuai dengan hal hal yang dipandang baik oleh syari'at maka ia bid'ah hasanah. Sedangkan jika ia termasuk dalam hal hal yang dipandang buruk oleh syari'at maka ia Bid'ah Mustaqbahah ( buruk ).

( Lihat : Badruddin Al-'Aini , 'Umdatul Qoori; Daarul Fikr, Juz 11, Hal 124 ).

MAZHAB MALIKI :

#. Syeikh Muhammad Azzarqani Berkata :

وهي لغة ما احدث على غير مثال سابق و تطلق شرعا على مقابل السنة وهي ما لم يكن في عهده صلىّ الله عليه وسلّم، ثم تنقسم الى الاحكام الخمسة.

Bid'ah secara bahasa adalah perkara baru yang diadakan tanpa ada contoh sebelumnya, dan secara syari'at Bid'ah adalah lawan kata dari sunnah, yaitu yang tidak ada di masa Nabi. SAW, dan Bid'ah terbagi sesuai hukum yang lima.

( lihat : Muhammad Azzarqoni, Syarh Zarqoni 'Ala Muwattho Malik, Daarul Fikr, Juz 1, Hal 237 )

MAZHAB HAMBALI :

#. Al Hafidz Ibnu Rojab Berkata :

والمراد بالبدعة ما احدث ممّا لا اصل له في الشريعة يدلُّ عليه ، وامّا ما كان له اصل من الشرع يدلُّ عليه فليس ببدعة شرعا وان كان بدعة لغة.

Yang dimaksud dengan Bid'ah adalah segala sesuatu yang baru yang tidak ada dalil yang mendasarinya di dalam syari'at.
Adapun segala yang baru yang memiliki dalil yang bersumber dari syari'at maka menurut syari'at sebenarnya ia bukanlah Bid'ah, meskipun secara bahasa ia disebut Bid'ah.

( Lihat : Al-Mubarokfuri , Tuhfatul Ahwadz, Daarul Fikr, Juz 7, Hal 411 ).

Kesimpulan, Semua Ulama Ahlu Sunnah wal Jama'ah ( ASWAJA ) berpendapat bahwa Bid'ah itu terbagi bagi, ada yang baik dan ada yang buruk, ada yang bernilai pahala dan juga dosa.

Dan kita saat ini jadi bertanya, jika ada kelompok yang mengaku Ahlu Sunnah tetapi menganggap semua Bid'ah adalah sesat dan pelakunya masuk neraka, ini kelompok ikut Imam siapa  ? Ikut Mazhab siapa ? Ikut Ulama yang mana ? Dan diperparah lagi kecenderungan mereka thd kelompok mereka mengarah kpd perpecah belahan umat islam.

Wallahu A'lam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan